Peningkatan kapasitas Guru PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal Kota Serang dalam Menstimulasi Perkembangan Bahasa Anak
DOI:
https://doi.org/10.54099/jpma.v2i1.508Keywords:
Peningkatan kapasitas guru, , PAUD, , menstimulasi,, perkembangan bahasa,Abstract
Kegiatan pendampingan ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru TK dalam menstimulasi perkembangan bahasa anak usia dini melalui: 1) pembiasan menyimak, 2) memahami cerita, 3) menceritakan kembali cerita yang telah disimak. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini, presentasi, diskusi, dan dan simulasi. Melalui pelaksanaan simulasi bercerita yang disampaikan guru anak-anak memperoleh tambahan perbendaharaan kosa kata yang dapat meningkatkan kemampuan anak dalam menata kalimat sesuai tahap perkembangannya dan meningkatkan keberaniannya pada saat diminta untuk menjawab pertanyaan guru. Hal ini akan meningkatkan kemampuan dan keberanian anak dalam berkomunikasi. Hasil kegiatan ini memberikan pengaruh positif pada guru-guru pada saat simulasi. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme peserta yang aktif mengajukan pertanyaan yang dikaitkan dengan praktek bercerita yang dapat menstimulasi perkembangan bahasa anak. Para peserta pendampingan tampil dengan semangat dan mampu menyampaikan cerita yang menarik, disukai anak-anak, memacu keingintahuan anak, membiasakan anak untuk menyimak, memberi kesempatan berbicara melalui pertanyaan yang diajukan tentang cerita yang disampaikan, memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan pendapatnya tentang tokoh-tokoh yang ada dalam cerita, dan pesan tersurat maupun tersirat dari cerita yang disimaknya.
-
This mentoring activity is intended as one of the efforts that need to be made to improve the professional ability of kindergarten teachers in stimulating early childhood language development through 1) refraction of listening, 2) understanding stories, and 3) retelling stories that have been listened to. Methods used in this training, presentation, discussion, and simulation. Through the implementation of simulated storytelling delivered by teachers, children get an additional vocabulary treasury that can improve children's ability to arrange sentences according to their developmental stage and increase their courage when asked to answer teacher questions. This will increase the child's ability and courage in communicating. The results of this activity had a positive influence on teachers during the simulation. This can be seen from the enthusiasm of participants who actively ask questions related to storytelling practices that can stimulate children's language development. Participants in the mentoring appear with enthusiasm and are able to convey interesting stories, are liked by children, spur children's curiosity, accustom children to listen, give the opportunity to speak through questions asked about the story being told, provide opportunities for children to express their opinions about the characters in the story, and the express and implied messages of the stories they listen to.
References
Afina, M. (2020). Simulasi Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita. Abna, 1(1), 55–71.
Amalia, N., Nawawi, & Ibrahim, N. (2022). Pendampingan Pengenalan Kartu (Huruf-Kata-Kalimat) Terintegrasi Aika Melalui Permainan Bahasa. Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi, 1(3), Article 3. https://doi.org/10.54099/jpma.v1i3.224
Arinoviani, Kadek dwi, Pudjawan Ketut, A. P. A. (2021). Penerapam Metode Bercerita untuk Meningkatkan Kemampan Berbahasa Inggris Anak Kelompok A1 dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendididkan Ganesha, 4(2), 9554–9559.
Astuti, Yuli. (2021). Tantangan Guru dan OrangTua dalam Kegiatan Belajar dari Rumah Anak usia Dini pada Masa Pandemi Covid-19. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. doi:DOI: 10.31004/obsesi.v5i2.808
Depdiknas. (2004). Pedoman Merancang Sumber belajar. Jakarta: Depdiknas.
Fauziddin, M. (2017). Upaya Peningkatan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 melalui Kegiatan Menceritakan Kembali Isi cerita di Kelompok Bermain Aisyiyah Gobah Kecamatan Tambang. Obsesi, 1(1), 42–51. https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i1.30
Hurlock, Elizabeth, B. (1998). Developmenttal Psychologicy, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Terjemahan Istiwidayanti & Soedjarwo (Ke lima). Erlangga.
Iskamto, D., Liyas, J. N., Gultom, E., Ansori, P. B., Harwina, Y., & Hendra, T. (2022). Pelaksanaan Proses Akreditasi Sekolah untuk menjaga kualitas Pendidikan Sekolah/Madrasah. Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi, 1(2), Article 2. https://doi.org/10.54099/jpma.v1i2.132
Kusna, S. J. N. A. A. (2018). Evaluasi Program Pembelajaran di PAUD Inklusi dengan MOdel Context, Input, Process, and Product (CIPP). Inklusi, 5(2), 179–194.
Marputri, Rizka, Fakhriah ., D. F. (2016). Meningkatan Kemampuan Bahasa Anak melalui Kegiatan Bercerita di PAUD Nurul Hidayah Aceh Besar. Jurnal Article, 1(1), 86–92.
Moeslihatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PTAsdi Mahasatya.
Montessori, Maria (Gerald Lee Gutek). (2013). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Roesdakarya.
Ningtyas, M. N., & Wafiroh, N. L. (2022). Edukasi Literasi Keuangan Pada Umkm Di Sentra Industri Tempe Sanan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi, 1(3), Article 3. https://doi.org/10.54099/jpma.v1i3.238
Nurjanah, Ayu Putri, and G. A. (2020). Metode Bercerita Untuk untuk Meningkatkan Kemampuan Kemampuan Berbicara pada Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Ilmiah Potensia, 5(1), 1–7.
Nurmiati. (2018). Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita pada Anak Usia Dini. ECEIJ, 1(1), 27–32.
Peraturan Menteri Pendidikan No 58 Tahun ) tentang Standard Pendidikan Anak Usia Dini (tidak diterbitkan. (2009). Jakarta.
Pudjaningsih, Wiwik. (2013). Metode Pengembangan Bahasa: Penerapannya pada Pembelajaraan Berbasis Tema dan Sentradi Taman Kanak-Kanak. Pena, 3 No,2, 82-94. Retrieved Januari 2022
Salvera, Sal. (2003). Bagaimana Bersikap Pada Anak Agar Anak Prasekolah Anda Bersikap Baik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sunarsih, T., & K. (2017). Upaya Meningkatkan Percaya Diri Anak melalui Penerapan Metode Bercerita pada Kelompok B TK Pertiwi 27 Gajahmungkur Kota Semarang. Paudia: Jurnal Pendidikan dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 30–45. https://doi.org/https:/doi.org/10.26877/paudia.v2i2.1637
Supriyanto. (2019, Oktober). Persfektif Pendidikan dan Keguruan. Persfektif Pendidikan dan Keguruan, IX No. 2, 33-36.
Susriyanti, S., Yeni, F., & Yulasmi, Y. (2022). Implementasi dan Aplikasi Literasi Numerasi Di SDN 20 Labuhan Tarok, Bungus Teluk Kabung, Padang. Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi, 1(3), Article 3. https://doi.org/10.54099/jpma.v1i3.141
Syamsiah Nur, and A. H. (2021). Implementasi Metode Bercerita sebagai Alternatif Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini. Obsesi; Jurnal Pendidikan anak usia dini, 5(1197–1211).
Syarifuddin. (2015). Guru Profesional: dalam Tugas Pokok dan Fungsional. Al Amin, 1-20.
Tarigan, K., G, J., S, J., Tanjung, R., Tanjung, N., & Aulia, R. (2022). Edukasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Masyarakat Untuk Mencegah Penyebaran Covid-19. Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi, 1(2), Article 2. https://doi.org/10.54099/jpma.v1i2.152

Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.