Transformasi Limbah melalui Berkah Empowerment: Optimalisasi Bonggol Pisang Menjadi EcoSnack di Dawis Bougenville

Abstract

Inisiatif pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan bersama kelompok Dawis Bougenville di Dukuh Bendungan, Desa Dawungan, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen berfokus pada pengolahan limbah batang semu pisang menjadi produk camilan sehat bernilai tambah yang dikenal sebagai “EcoSnack.” Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas teknis, manajerial, dan kewirausahaan para anggota melalui pendekatan partisipatif dan terpadu. Pelaksanaannya mencakup lima komponen utama: pelatihan teknis pengolahan EcoSnack, penyediaan peralatan produksi, pelatihan pembukuan keuangan dan akuntansi sosial, pengembangan merek dan kemasan, serta pemasaran digital yang didukung oleh pemetaan distribusi. Sebanyak 25 anggota—yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga—terlibat aktif dalam seluruh tahapan program. Evaluasi pascapelaksanaan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan produksi, efisiensi operasional, dan kualitas produk, yang didukung oleh penggunaan alat seperti pemotong otomatis, peniris minyak, dan mesin pengemasan. Kapasitas literasi keuangan dan akuntabilitas turut meningkat melalui pembukuan yang terstruktur dan praktik akuntansi sosial berbasis komunitas. Pengembangan branding dan kemasan menghasilkan identitas produk yang lebih profesional, sementara pemasaran digital yang dipadukan dengan strategi distribusi lokal meningkatkan penjualan sekitar 35% dalam tiga bulan. Inisiatif ini juga memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang lebih luas, termasuk peningkatan pendapatan rumah tangga, penguatan kohesi sosial masyarakat, dan pengurangan limbah batang semu pisang. Analisis statistik menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan peningkatan signifikan dalam kompetensi peserta (p < 0,05). Secara keseluruhan, program ini menawarkan model yang dapat direplikasi bagi komunitas pedesaan untuk mengembangkan usaha lokal yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan layak secara ekonomi.